Saturday, September 25, 2010

sapa jdoh aku?

bismillahirahmanirahim
pagi yang begitu tenang sekali
bagaikan semua masalah hilang..
perasaan: bebas! macam nak terbang je..
subhanallah..
begitu indah ketenteraman yang Allah bagikan padaku hari ini
alhamdulillah...

dalam ketenteraman aku diganggu dengan 1 message..
"salam fidah...ana ade sorang kenalan dan abgnya sekarang tengah cari "orang"...afidah ade knl spe2 yang sesuai ke..emm xpun fidah jela yang jadi "orang " 2..
aku tersenyum denagr lebar baca msg 2..adoh..aku tersenyum dan tersenyumlagi
dah sebulan agaknya..semua orang sibuk cerita pasal jodoh dn pasangan hidup dan bagi aku
secara personal aku masih mencari
insan yang betul2 memahami aku
dan aku titipkan dalam solatku
dalam doaku buatmu ya Rabb
tertarik dengan status fb seorang rakan
"aku serahkan hatiku ini kepada pencipta,andai tiada jodohku di dunia ini aku redha kerana disana nanti ada wildan yang menanti aku"-lebih kurang la
sepantas lepas baca msg dari sahabat saya..tangan lagu menekan buka "on" pada laptp..dan terus menaip entri2 untuk dipost pada blog walau tahu xmampu untuk post pada waktu itu dan hanya mampu save dan tunggu waktu untuk on9 baru post... dah entri 2 terpaksa saye ganti kan dengan entri yang lebih bagus yang saya petik dari internet..untuk perkongsian bersama..nanti ade mase saya post balik entri 2..dan entri hari itu
aku titipkan juga bagi mereka yang sedang yg mencari Mawaddah (kasih), Sakinah (ketentraman) dan Rahmah (sayang) dalam Keluarga.

Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan2 Al-qur’an tentang tujuan hidup yang sebenarnya

Nasihat ini untuk semuanya ………..

Untuk mereka yang sudah memiliki arah………

Untuk mereka yang belum memiliki arah………

dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.

Semua yang menginginkan kebaikan.

Saudaraku………….

Nikah itu ibadah…….

Nikah itu suci,ingat itu……

Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama.

Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan…………

karena semua itu akan menyebabkan celaka.

Jadikan agama sebagai alasan……..

Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Saudaraku……….

Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta……..

Namun……jika cinta engkau jadikan sebagai landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.

Jadikanlah ” ALLAH ” sebagai landasan……

Niscaya engkau akan selamat Tidak saja dunia, tapi juga akherat…….

Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan……

Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.

Saudaraku………..

Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam “istanamu”…… disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan…….

Jika ini kau lakukan ” istanamu ” tidak akan langgeng…..

Lihatlah manusia ter-agung Rasulullah saw…. tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak mendengar kedatangannya.

Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar……..

Menjahit bajunya yang robek……..

Saudaraku………

Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam “istanamu “……..

Disayang, dimanja dan dilayani suami……

Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu……..

Jika itu engkau lakukan ” istanamu ” akan menjadi neraka bagimu

Saudaraku…………

Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu………

Jangan engkau terlalu menuruti istrimu……

Jika itu engaku lakukan akan celaka….

Engaku tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah…..

Lihatlah bagaimana Allah menegur ” Nabi “-mu tatkala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri. Tegaslah terhadap istrimu……………..

Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah…….

Jangan biarkan dia dengan kehendaknya……..

Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth………..

Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang…..

Istrimu bisa menjadi musuhmu………..

Didiklah istrimu……..

Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.

Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya……

Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Rasulullah saw menerima tugas risalah…..

Istrimu adalah tanggung jawabmu….

Jangan kau larang mereka taat kepada Allah…..

Biarkan mereka menjadi wanita shalilah….

Biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam……..

Jangan kau belenggu mereka dengan egomu…

Saudaraku…….

Jika engkau menjadi istri………

Jangan engkau paksa suamimu menurutimu……

Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah……

siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami…..

Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya….

Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.

Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu….

Jangan kau usik suamimu dengan tangismu….

Jika itu kau lakukan…..

Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka…………….

jangan……….

Saudarau……..

Jika engaku menjadi Bapak……

Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim

Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim

Jadilah bapak yang kasih seperti Rasulullah saw

Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah……….

Ajaklah mereka taat kepada Allah…….

Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti…….

Jadikan dia sebagai Ismail yang taat…….

Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan’an yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah……….

Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih…..

Anak yang bisa membawa kebahagiaan.

Saudaraku……..

Jika engkau menjadi ibu….

Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh….

Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu….

Jadikanlah mereka mujahid………

Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah…..

Jangan biarkan mereka bermanja-manja…..

Jangan biarkan mereka bermalas-malas……….

Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih…. Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam.

AMIN

ya Allah Ya Tuhanku..Engkau jodohkanlahaku dengan insan yang soleh supaya dia dapat membimbingku kearah jalan yang diredhaiMu

.:;bintuawang::.
23/9/10

No comments: